Saturday, October 15, 2016

Komunikasi dan Peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi



A. Definisi Komunikasi 

      Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang (verbal maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku.
     Sedangkan komunikasi menurut Theodorson dan Theodorson adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang  lain terutama melalui simbol-simbol.
     Selanjutnya, komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
    Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah salah satu proses sosial dimana individu memberikan informasi yang berupa emosi, sikap, dan ide-ide kepada individu lain biasaanta dengan lambang-lambang baik verbal maupun non-verbal.
       
B. Dimensi- dimensi Komunikasi

       Komunikasi sebagai proses sosial  tentu saja terdiri dari berbagai macam dimensi diantaranya:

1.  Isi
Dimensi isi mengacu kepada apa yang ada dalam komunikas tersebut dan apa yang di sampaikan, dengan kata lain dimensi isi merupakan isi dari komunikasi tersebut yang ingin di sampaikan oleh komunikator. Tanpa adanya dimensi ini komunikasi tentu tidak dapat berjalan karena tidak ada hal yang ingin di komunikasikan.

2.  Kebisingan:
Dimensi kebisingan didefinisikan sebagai tinggi rendahnya dan keras pelannya suara yang diakibatkan oleh terjadinya komunikasi. Singkatnya, dimensi kebisingan adalah gaduhnya suara yang dikarenakan oleh berjalannya komunikasi.

3. Jaringan:
Dimensi jaringan didefinisikan sebagai seberapa luas komunikasi yang terjadi dan berapa orang yang dijangkau dalam komunikasi tersebut diantaranya adalah pada komunikasi yang bergantung pada sinyal.

4.  Arah:
Dimensi arah menggambarkan bagaimana arah dan jumlah orang yang terlibat dalam sebuah komunikasi. Sebagai contoh komunikasi dua arah adalah komunikasi yang melibatkan interaksi dua orang yang saling menjawab dan bertukar informasi.

C. Peran psikologi manajemen dalam suatu organisasi

Selanjutnya, akan dibahas mengenai peran psikologi manajemen dalam suatu organisasi.

     Psikologi manajemen sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai penerapan ilmu mengenai perilaku manusia yang diterapkan dalam rangka melancarkan pengaturan, perencanaan, penggolongan, dan pengontrolan suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan begitu ilmu perilaku manusia tersebut sejatinya diterapkan kepada sumber daya manusia yang melakukan kegiatan organisasi tersebut sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih lancar. Lalu, apakah peran psikologi manajemen dalam suatu organisasi?               

    Dilihat dari pengertiannya saja, tentu dapat tergambar bahwa peran psikologi manajemen pada suatu organisasi sangat besar. Karena organisasi pada umumnya diperuntukkan dan dikendalikan oleh manusia, maka sangat penting mempelajari perilaku manusia itu sendiri. Misalnya saja organisasi yang bergerak di bidang produksi dan konsumsi, dalam hal marketing, psikologi manajemen sangat membantu dalam mengajarkan mengenai macam-macam tipe konsumen dan kebutuhan-kebutuhannya. Tipe konsumen yang berbeda tentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Selain itu, dalam hal sales, psikologi manajemen mengajarkan macam-macam cara komunikasi yang dapat menarik konsumen untuk membeli suatu barang. Itu hanya contoh kecilnya, selain itu psikologi manajemen berperan dalam hal promosi, perekrutan, penseleksian, produksi, pelatihan dll.

       Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi manajemen memiliki peran yang besar dalam suatu organisasi. Ilmu psikologi manajemen memperlancar kerja setiap sistem dan bagian organisasi sehingga tujuan organisasi lebih mudah untuk di capai.



Sumber:
Effendy,O. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya
Suprapto, T. (2009). Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Jakarta: PT. Buku Kita

Turner, L, Richard, W. (2008). Pengantar teori komunikasi: analisis dan teori edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika

Sunday, October 2, 2016

Psikologi Manajemen: SDM, Organisasi, dan Kepemimpinan




A.    Apa itu Sumber Daya Manusia ?
Dalam mengelola suatu organisasi atau perusahaan banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dikelola dengan baik dalam menciptakan organisasi yang sinergis dan suksess serta bermanfaat untuk orang banyak. Setiap komponen yang ada dalam organisasi tersebut harus bekerja dengan baik demi tercapainya tujuan tersebut. Faktor-faktor tersebut tentu sangat banyak. Diantara banyaknya faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam suatu organisasi, ada beberapa faktor utama yang paling penting untuk digali. Berikut akan dibahas faktor-faktor tersebut diantaranya:
1.      Sumber Daya Manusia
2.      Organisasi
3.      Kepemimpinan

Pertama, terkait dengan sumber daya manusia yang mempengaruhi suatu organisasi, berikut merupakan pendapat beberapa ahli:
1.      Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

2.      M.T.E. Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

3.      Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

Jadi, berdasarkan  pendapat-pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah penggunaan bakat dan kemampuan manusia secara efektif dan efisien yang dirancang dalam sebuah sistemn formal yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan cara melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan. Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang tak kalah penting dalam sebuah perusahaan, dan merupakan pendukung untuk faktor-faktor lainnya, seperti modal, dan sarana prasarana. Dengan begitu, sumber daya manusia wajib dikelola dengan baik demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi atau suatu perusahaan.

B.     Organisasi
Seperti yang kita tau sebelumnya kita telah membahas mengenai sumber daya manusia, yang dikelola demi kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi. Kita telah sering mendengar istilah organisasi dimana-mana namun artinya masih seringkali rancu bagi kita. Lantas apa itu organisasi?
Menurut Victor A Thompson, pengertian Organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya.
Sedangkan menurut Richard Scott, organisasi adalah suatu kelompok  yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan khusus, yang sedikit banyak didasarkan pada asas kelangsungan.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa organisasi sejatinya adalah suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama demi mencapai tujuan organisasi tersebut. Dengan begitu tentu saja sebuah organisasi memiliki tujuan-tujuan yang nyata dan fungsi-fungsi bagi lingkungannya maupun anggotanya. Berikut merupakan tujuan dan fungsi organisasi secara umum:
Tujuan organisasi secara umum, antara lain :
1. Tujuan organisasi adalah untuk merealisasikan keinginan dan cita cita bersama anggota organisasi.
2. Tujuan organisasi yang kedua ialah hasil akhir yang diinginkan di waktu yang akan datang.

Fungsi organisasi secara umum, antara lain :
1. Fungsi organisasi yang pertama adalah untuk memberikan arahan dan pemusatan kegiatan organisasi, mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi.
2. Fungsi organisasi yang kedua yaitu dapat meningkatkan kemampuan anggota organsasi dalam mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat.
3. Fungsi organisasi yang berikutnya adalah dapat memberikan pengetahuan yang baru kepada anggotanya.

C.    Kepemimpinan
Selain faktor sumber daya manusia, faktor lain yang sangat penting dalam kelangsungan suatu lingkup organisasi adalah faktor kepemimpinan.
Ordway Tead di dalam bukunya The Art of Leadership, menyatakan sebagai berikut : Pengertian Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan lebih jauh Prof. Kimbal Young, menjelaskan bahawa kepempinan adalah bentuk dominasi didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
S.P. Siagian menambahkan adanya unsur jabatan yang memberi pengaruhi besar dalam  kepemimpinan seseorang dengan menjabarkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi seseorang yang memiliki jabatan, kedudukan, maupun kemampuan mumpuni dan berpengaruh besar dalam mempengaruhi atau mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Namun, dijelaskan lebih lajut oleh S.P Siagian yang disebut dengan kepemimpinan adalah apabila ajakan atau dorongan pemimpin tersebut berupa perilaku yang positif.
Kepemimpinan meliputi memotivasi dan berkomunikasi dengan para pekerja, baik secara  perorangan maupun kelompok. Juga mencakup membina hubungan yang erat hari demi hari dengan orang-orang, membantu membimbing dan menginspirasi mereka ke arah pencapaian tujuan tim dan organisasi. Kepemimpinan dijalankan dalam tim, departemen, dan divisi begitu pula pada tingkat atas organisasi-organisasi yang besar.
Pada buku-buku teks terdahulu, fungsi kepemimpinan adalah tentang cara para manajer memotivasi para pekerja untuk bekerja dan melaksanakan rencana-rencana manajemen dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan mereka. Pada masa sekarang dan mendatang, para manajer, dalam hal ini berperan sebagai pemimpin, perlu untuk mampu dengan baik menggerakkan orang-orang untuk menyumbangkan ide-ide mereka, untuk menggunakan otak mereka dalam cara yang tidak pernah diminta atau dibayangkan di masa lalu.

D.    Kaitan SDM, Organisasi, dan Kepemimpinan
Dalam sebuah manajemen organisasi, tentu saja 3 faktor yang telah di jabarkan diatas memiliki kaitan yang erat satu sama lain. Kaitan dari sumber daya manusia dan organisasi itu sendiri  adalah bahwa organisasi merupakan wadah dari berkembangnya dan berfungsinya bakat-bakat dan kompetensi yang ada dalam sumber daya manusia yang tersedia. Tanpa adanya organisasi yang sesuai, sumber daya manusia, berapapun banyaknya, dengan kemampuan yang ada dalam dirinya tidak akan berguna baik untuk orang lain maupun untuk dirinya sendiri, karena tidak adanya wadah untuk menampung, mengembangkan, dan mencari keuntungan dari kemampuan-kemampuan dari sumber daya manusia itu sendiri. Dengan kata lain, tanpa adanya organisasi, sumber daya manusia dengan segala potensi didalamnya, akan menjadi sia-sia.
            Sebaliknya, suatu organisasi tidak akan bergerak tanpa adanya sumber daya manusia yang bekerja dan bergerak demi melancarkan tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia dengan segala kemampuannya dan potensinya lah yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi. Terbentuknya suatu organisasi dengan visi misi yang berkualitas akan sia sia belaka tanpa adanya sumber daya manusia yang bekerja dalam rangka berusaha mewujudkan visi misinya tersebut.
            Lalu bagaimana sumber daya manusia yang begitu banyak dengan berbagai macam kemampuan dapat bekerja dengan sinergis demi mencapai suatu tujuan? Apa yang dapat mendorong hal tersebut? Dalam hal ini lah diperlukannya kepemimpinan yang bagus, yang dapat mengajak, mendorong, dan memotivasi sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerja sebaik-baiknya demi mewujudkan tujuan-tujuan organisasi yang dibinanya. Dengan segala cara, karisma, dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemimipin, pemimpin yang baik dapat mendorong sumber daya manusia untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya yang nantinya dapat berguna demi meningkatkan kinerja organisasi. Dengan begitu, sumber daya manusia akan diapresiasi lebih untuk peningkatan kinerjanya, dan pemimpin pun mendapatkan keuntungan dari majunya organisasi yang dibinanya karena telah memimpin dan membina sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya.
            Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa SDM, organisasi, dan kepemimpinan sangat berkaitan satu sama lain, organisasi sebagai wadah SDM memanfaatkan kemampuannya, SDM sebagai sumber organisasi meningkatkan kualitasnya, kepemimpinan sebagai faktor pendorong kinerja organisasi. Ketiga hal ini berkaitan dan bekerja sinergis demi mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.

E.     Contoh yang ada di Indonesia



Salah satu wiraswasta yang terkenal dan memiliki sifat kepemimpinan yang khas di Indonesia adalah Bob Sadino. Bob Sadino adalah seorang pengusaha yang berangkat dari nol, tapi kemudian berhasil mengembangkan bisnis hingga besar dan bertahan lebih dari 40 tahun. Dilansir dari salah satu buku bertajuk “Animal-Based Management” Bob Sadino sebagai pemimpin perusahaan di bidang peternakan dan makanan Indonesia memiliki gaya kepemimpinan yang santai. Pemimpin jaringan usaha “Kem food” dan “Kem chick” ini penampilannya jauh dari kesan formal. Pria yang sering disapa “Om  Bob” ini identik dengan pakaian berupa kemeja lengan pendek dan celana pendek. Gaya beliau pun jauh dari kesan birokratis. Beliau dapat dengan santai dan tangkas bertegur sapa dan berakrab-akrab ria dengan para relasi, pelanggan, dan terutama para stafnya. Bob Sadino memperlakukan karyawannya seperti keluarga dan selalu memotivasi para karyawannya agar bekerja dengan baik dan bahkan karyawannya mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan tersebut. Dengan begitu, tidak perlu terlalu ketat mengawasi pegawainya setiap saat karena masing-masing telah sadar akan tanggung jawab dan tugasnya dikarenakan rasa ingin memiliki tadi. Singkatnya Om Bob ini tidak menyukai formalitas.
         Namun begitu, Om Bob juga sangat tegas terhadap kedisiplinan karyawan. Om Bob juga dikenal tidak serta merta mencanangkan peraturan dalam memimpin sebuah perusahaan. Ia selalu menawarkan terlebih dahulu rancangan peraturan yang akan dibuatnya kepada karyawannya, supaya kebijakannya dapat diikuti semua karyawan tanpa adanya konflik. Dalam setiap wawancara dan seminar yang dihadirinya,  Om Bob juga selalu menekankan pentingnya berani untuk memulai sesuatu dengan karakter bicaranya yang terkenal spontan dan blak-blakan. Dia bahkan pernah berkata bisnis yang baik adalah bisnis yang dimulai, bukan hanya di renungkan saja.
          Tak heran buku “Animal Based Management” mengkategorikan Om Bob sebagai pribadi pemimpin yang mirip dengan karakter buaya, yang disiplin, memburu tanpa kenal lelah, kritis, berani maju sendiri dan hebat dalam menggerakkan orang-orang lain untuk bertindak, mengasuh, mempercayai untuk melakukan delegasi dalam penguatan tim serta mampu berkomunikasi dengan baik. Karakter kepemimpinan seperti ini juga disebut juga dengan karakter kepemimpinan Alpha Eksekutor oleh Ludeman dan Erlandson dalam bukunya yang terkenal berjudul “Alpha Man Syndrome. Gaya kepemimpinan Bob Sadino ini bahkan disejajarkan dengan gaya kepemimpinan wakil presiden Jusuf Kalla.
        Dengan karakter kepemimpinan yang berorientasi jelas namun santai tersebut, Bob Sadino berhasil menjadi ikon wirausahawan Indonesia. Bob Sadino yang mengawali kariernya dalam bidang wirausahawan dan peternakan dengan menjual telur ayam secara berkeliling, kini telah menjadi salah satu milyader di Indonesia. Catatan awal tahun 1985 menyebutkan bahwa perusahaan Bob rata-rata menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar sekitar 100 ton. Sekarang perusahaan tersebut telah berkembang menjadi PT. Kemang Food Industries. Om Bob berhasil membuka 2 cabang Kem Chicks yaitu salah satu supermarket besar di  daerah Kemang yang mayoritas pengunjungnya adalah penduduk ekspatriat, serta Kem Farm yang merupakan ladang sayur pertama yang menggunakan sistem hidroponik. Selain bisnis makanan Om Bob juga memiliki bisnis The Mansion at Kemang yang merupakan hasil kerja sama Om Bob dengan salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia. Dapat dibayangkan dari hasil kegigihan dan kepemimpinan yang handal, Om Bob kini memiliki ribuan karyawan, dengan begitu ikut membuka lapangan pekerjaan di Indonesia.
        Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan, organisasi, dan SDM itu saling mempengaruhi. Dengan gaya kepemimpinan yang hebat, seseorang dapat menjalankan dan melebarkan sayap sebuah organisasi menjadi jauh lebih berjaya, tidak hanya mencapai tujuan awal organisasi tersebut, namun juga dapat berinovasi jauh lebih maju, menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang. Dengan gaya kepemimpinan yang hebat suatu organisasi dapat berkembang pesat dan menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi sumber daya manusia di Indonesia. Dan dengan gaya kepemimpinan yang hebat pula, sumber daya manusia yang ada termotivasi tinggi dan senang melakukan pekerjaannya. Organisasi pun menjadi organisasi yang berjaya dengan adanya pemimpin yang hebat, sumber daya manusia yang motivasi dan kualitas kerjanya tinggi, serta reputasi yang baik sehingga banyak orang yang ingin ikut andil dan bekerja dalam organisasi tersebut.

Sumber:
Batteman, T.S., Scott A. Snell. (2008). “Manajemen: Kepemimpinan dan kolaborasi dalam dunia yang kompetetif”. Jakarta: Salemba humanika
Hariandja, M. (2007). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Grasindo
Wahono, S, Dofa Purnomo. (2010). “Animal Based Management”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
“5 Pengertian sumber daya manusia menurut para ahli” http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/. Diakses 2 Oktober 2016
Ali, U. “ Pengertian, fungsi, dan sejarah kepemimpinan”. http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-fungsi-dan-sejarah-kepemimpinan.html. Diakses 2 Oktober 2016.
Apinino, R. “Ini dia beberapa bisnis milik bob sadino”. http://bisnis.liputan6.com/read/2163531/ini-dia-beberapa-bisnis-milik-bob-sadino. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2016.
J, Bambang. “Bob Sadino, dari karyawan, kuli bangunan, hingga pengusaha sukses”. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/19/193350126/Bob.Sadino.dari.Karyawan.Kuli.Bangunan.hingga.Pengusaha.Sukses. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2016.