Saturday, July 15, 2017

Peran Psikoterapi Dalam Kehidupan Masyarakat

              Psikoterapi terbukti dapat membantu mengobati banyak masalah psikologis. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 75% pasien yang sangat tertolong dengan menjalani psikoterapi.
Metode ini juga sangat membantu mereka yang sedang mengalami krisis atau perubahan hidup yang tidak diinginkan. Peran dari psikoterapi meliputi:

1. Membantu pasien untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka:
Psikoterapi tidak hanya bertujuan untuk mengobati gangguan jiwa pasien. Tujuan psikoterapi yaang lebih penting adalah agar pasien dapat menyelesaikan masalahnya sendiri di kemudian hari. Hal ini dapat dicapai jika pasien memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai dirinya.

2. Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat penting agar dapat meningkatkan hubungan pribadi mereka:
Psikoterapi selain berfungsi untuk mengobati gangguan jiwa juga berfungsi untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Saalah satu keterampilan yang paling penting daalam kehidupan yang baik adalah ketreraampilan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

3. Menolong pasien untuk menemukan solusi yang dapat menangani masalah mereka:
Seperti yang telah dijelaskan di poin pertama, psikoterapi yang baik seharusnya berfungsi untuk mengembangkan pasien menjadi individu yang lebih memahami dirinya sendiri sehingga dapat menangani masalahnya sendiri tanpa bergantung dengan orang lain.

4. Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan memahaminya dari sudut pandang yang berbeda:
Selain memahami dan menyelesaikan masalah pada diri sendiri, psikoterapi yang baik juga berfungsi agar pasien dapat menjalin hubungan yang lebiuh baik dengan orang lain. Dengan begitu, saat terjadi perselisihan atau masalah, pasien dapat menempatkan dirinya seebagai orang lain tersebut dan dapat memahaminya dari sudut pandang orang lain.

SUMBER: https://googleweblight.com/lite_url=https://www.docdoc.com/id/info/procedure/psikoterapi&ei=t7CsynQa&lc=id-ID&s=1&m=236&host=www.google.co.id&ts=1500099222&sig=ALNZjWklPq9OrRZU4d_3lfySnRM28BzGlw

ANALISIS VIDEO TERAPI ASOSIASI BEBAS


Video tersebut memperlihatkan teknik terapi asosiasi bebas yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. 
Dalam video tersebut, terlihat seorang klien wanita yang berbaring di sofa dan terapis yang duduk sejajar dengan kepala klien, sehingga klien dan terapis 
tidak bertatap-tatapan dalam proses terapis. Dalam proses terapi tersebut, pada awalnya terapis bertanya kepada klien yang bernama Olivia mengenai masalahnya 
dengan suaminya, yaitu kesulitan untuk memiliki anak. Terapis bertanya apakah Olivia telah bertanya kepada suaminya mengenai perasaannya yang sedih dan 
merasa kesepian dalam hubungannya dengan suaminya. Selanjutnya Olivia menjelaskan bahwa ternyata setelah memeriksakan diri ke dokter, suaminya lah yang ternyata 
memiliki masalah kesehatan sehingga mereka tidak mampu memiliki keturunan. Olivia menyatakan bahwa dirinya menerima hal tersebut dan masih mencintai suaminya. 

Namun, suaminya bersikap sangat menjauh. Ia menjelaskan bahwa suaminya tidak mau makan bersama dengannya di satu meja, sering pulang kerja terlambat dan tidak memberi
 kabar kepada dirinya. Suami Olivia juga lebih sering tidur di sofa dari pada bersama dirinya. Olivia juga menceritakan bahwa dirinya telah berusaha berbicara kepada
 suaminya bahwa kenyataan ini akan mereka hadapi bersama-sama dan Olivia tidak menyalahkan suaminya walaupun dia merasa sangat depresi dan sangat ingin memiliki 
seorang anak. Olivia juga menjelaskan hal ini membuatnya kesulitan untuk tidur dan saat dia tertidur dia bermimpi hal yang sama berulang kali. 

Terapis bertanya apa yang ada dalam mimpinya tersebut. Olivia lalu menjelaskan bahwa ia bermimpi sedang berada di taman yang indah, disertai suara burung berkicau, 
dan sinar matahari terang. Di taman itu Olivia mendorong kereta bayi dan dirinya bersantai namun kemudian ada seorang wanita yang berteriak bahwa dirinya gila. 
Lama kelamaan semakin banyak orang yang berteriak kepada Olivia dan mengatakan dirinya gila dan ada seorang pria yang ada di sisi jalan yang melihatnya sambil 
menggelengkan kepada. Selanjutnya ada seorang bapak yang memberhentikan Olivia dan melihat ke dalam kereta bayi. Olivia pun ikut melihat dan ternyata di dalamnya
 tidak ada seorang bayi namun hanyalah boneka bayi. Olivia merasa bingung apakah mimpi ini dikarenakan dirinya yang sangat ingin memiliki anak, apakah karena dirinya
 merasa telah gagal membahagiakan suaminya, atau justru karena suaminya yang merasa telah gagal, yang direpresentasikan pada mimpinya sebagai pria di sisi jalan yang
 menggeleng-gelengkan kepalanya. Boneka bayi dalam mimpi Olivia dianggapnya sebagai representasi dari keinginannya untuk memiliki bayi yang sulit tercapai. 

Olivia juga menceritakan bahwa keluarganya telah berusaha membantu dengan berbicara dengan suaminya dan mengusulkan untuk mengadopsi seorang bayi. 
Namun, suaminya tidak mau karena suami Olivia juga menginginkan anak kandung seperti dirinya. Olivia menduga bahwa suaminya mungkin depresi. 
Terapis menyatakan bahwa mungkin saja mimpi yang dialami oleh Olivia adalah hasil dari ketakutannya akan banyak hal karena tidak dapat memiliki anak.
 Olivia menjelaskan bahwa wanita yang ada dalam mimpinya mungkin merepresentasikan  ketakutannya bahwa wanita-wanita lainnya akan mencemooh dan membicarakannya
 dibelakangnya karena tidak bisa memiliki anak. Olivia  merasa dirinya ditolak oleh banyak orang dan merasa sangat kesepian.

Terapis selanjutnya menyampaikan bahwa langkah yang baik Olivia mau menceritakan mimpi buruknya. 
Terapis juga menganjurkan untuk sesi berikutnya Olivia dapat mengajak suaminya untuk datang dan mengikuti sesi terapi. 
Dengan begitu diharapkan suami Olivia dapat mengutarakan perasaannya seperti yang Olivia lakukan dan dapat mencari jalan keluar terbaik untuk mereka berdua.  

TEKNIK TERAPI ASOSIASI BEBAS


Teknik Asosiasi Bebas merupakan teknik terapi yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang dikenal sebagai bapak Psikoanalisa. Sebelum adanya teknik ini, teknik psikoterapi yang sangat populer adalah hipnotis. Dalam proses hipnotis, klien yang dibawah pengaruh hipnotis akan membawa ingatan tidak sadarnya ke alam sadar. Hal ini akan menjadi berbahaya ketika setelah proses selesai terapis tidak mampu untuk mengembalikan kembali ingatan tidak sadar tersebut ke alam tidak sadar. Hal inilah yang mendorong Sigmund Freud untuk menciptakan teknik terapi baru tanpa mengungkap ingatan-ingatan yang sudah direpresi oleh klien ke alam tidak sadar dengan susah payah. Dengan demikian, Sigmund Freud menciptakan teknik terapi asosiasi bebas. 

Dalam teknik terapi ini, pasien diminta untuk mengutarakan apapun yang muncul dalam benaknya, tanpa memandang dan berpikir terlebih dahulu apakah pikiran tersebut ada atau tidak ada hubungannya satu sama lain ataupun menimbulkan rasa jijik. Tujuan asosiasi bebas adalah untuk sampai ke alam tidak sadar dengan cara mulai dari ide yang disadari saat ini, menelusurinya melalui serangkaian asosiasi, dan mengikuti kemana ide ini pergi. Proses ini tidak mudah dilakukan dan tidak sedikit yang gagal dalam menjalani proses ini. Biasanya, proses ini dilakukan dengan klien berbaring di sofa sedangkan terapis duduk sejajar dengan posisi kepala klien, sehingga klien dan terapis tidak bertatap muka. Hal ini agar klien lebih relax dan bebas dalam menceritakan masalahnya. Posisi ini juga membantu terapis karena asosiasi bebas dapat dilakukan dalam waktu yang sangat lama, dengan posisi ini mata terapis tidak akan lelah terus menerus menatap ke arah klien.

Sumber: Feist & Feist. (2008). Theory of Personality. New York: Mc GrawHill Education