Wednesday, April 27, 2016

INSOMNIA


Tidur merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, agar kinerja dan performa tubuh tetap optimal saat tubuh sedang terjaga. Selama tidur, tubuh akan membentuk dan meregenerasi sel, mendukung fungsi otak, dan mengisi kembali energi tubuh. Bagi anak dan remaja, tidur dibutuhkan untuk membantu proses tumbuh kembang mereka.


APA ITU GANGGUAN TIDUR (SLEEP DISORDER)?

Tidur dapat dibagi menjadi dua tipe/fase, yaitu tidur REM dan non-REM (NREM). Dalam tidur yang normal, kedua fase tersebut selalu berulang-ulang dalam tidur, dengan panjang waktu sekitar 90 menit masing-masingnya. NREM memiliki 4 fase, dimana fase empat merupakan fase tidur paling dalam/lelap. Fase REM merupakan fase paling dalam, dan sering disebut dengan fase mimpi.
Namun ketika siklus itu terganggu, atau ketika seseorang tidak mengalami siklus REM dan NREM secara normal, tubuh akan mengalami berbagai efek buruk seperti merasa lelah, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, metabolisme tubuh terganggu, dan lain sebagainya.

APA ITU INSOMNIA?

                Insomnia adalah masalah kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk tetap tidur, kualitas tidur yang buruk, atau kombinasi dari gejala-gejala tersebut. Insomnia merupakan pola yang panjang dari masalah tidur, bukan hanya masalah satu atau dua hari. Insomnia juga tidak hanya mempengaruhi diri kita di waktu malam, tetapi juga di waktu siang. Kita dapat mengalami ngantuk berat di waktu siang, kesulitan untuk tetap terjaga selama bekerja, masalah konsentrasi dalam bekerja, merasa ingin marah dan mood mudah berubah, serta kecemasan berlebihan di waktu siang.

WHO SUFFERS FROM INSOMNIA AND WHEN IS IT TO SEEK HELP?

                Lebih sering terjadi pada wanita, anak-anak dan orang dewasa juga mengalami. Hampir semua orang pernah mengalami insomnia seperti saat kita belajar hingga larut malam untuk ujian, atau saat ada interview penting keesokan harinya. Seseorang dapat menderita insomnia akut, dan dapat menjadi kronis jika gejala terus muncul selama 3 bulan dan terjadi tiga kali atau lebih dari seminggu, maka akan dikategorikan sebagai gangguan tidur.

JENIS-JENIS INSOMNIA

Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia).

Dalam perkembanganya insomnia memiliki beberapa jenis berikut uraianya :

1.       Insomnia Temporer (Transient Insomnia)
Insomnia temporer (transient insomnia). Insomnia ini hanya terjadi sekali waktu saja atau bahkan jarang terjadi dan sekalipun terjadi biasanya hanya berlangsung singkat. Biasanya durasinya adalah beberapa hari paling lama satu minggu.

2.       Insomnia Akut (Acute Insomnia)
Insomnia akut (acute insomnia), insomnia ini memiliki durasi yang berbeda dari yang pertama tadi dan paling lama kurang lebih satu bulan. insomnia jenis ini terjadi karena masalah lingkungan yang kurang nyaman untuk tidur, masalah pikiran yang terjadi kepada penderitanya seperti putus cinta atau karena pekerjaanya.

3.       Insomnia Kronis (Chronic Insomnia)
Insomnia kronis (chronic insomnia) ini adalah jenis insomnia yang paling parah dari kedua insomnia di atas. Insomnia kronis ini terjadi karena faktor kebiasaan jadi hati-hati bagi anda yang selama ini tidurnya bermasalah segera atasi dengan pergi ke dokter.

Bukan hanya karena kebiasaan tapi bisa juga karena keturunan yang turun temurun di warisi oleh kakek nenek moyang si penderita. dari ketiga jenis insomnia di atas tentu tidak ada yang baik untuk kesehatan. Karena jika di biarkan akan menimbulkan berbagai masalah yang serius seperti penyakit jantung, hipertensi dan penyakit serius lainya.

INSOMNIA AKUT VS INSOMNIA KRONIS

Berapa lama berlangsung dan seberapa sering terjadi insomnia bisa bervariasi. Insomnia dapat berlangsung dalam jangka pendek (insomnia akut) atau dapat juga bertahan lama (insomnia kronis). Insomnia juga dapat hilang dan muncul kembali. Insomnia akut dapat berlangsung selama satu malam sampai beberapa minggu. Sedangkan insomnia kronis berlangsung setidaknya tiga malam seminggu selama satu bulan atau lebih.

GEJALA-GEJALA INSOMNIA

Secara umum, penyakit insomnia ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Tangan berkeringat
  2. Kembung dan nyeri pada perut
  3. Cepat marah
  4. Kelelahan yang berlebihan
  5. Sulit mengingat, konsentrasi, atau membuat keputusan
  6. Perubahan waktu dan pola tidur
  7. Sakit kepala, nyeri leher, dan pegal pada punggung
  8. Napas tersengal-sengal dan detak jantung tidak stabil
Selain itu insomnia juga dapat ditandai oleh hal berikut :

1.       Masih Merasa Lelah
Anda sudah tidur 8 jam, tapi ketika bangun badan tetap lelah? Ini salah satu tanda Anda terkena insomnia.  Padahal, normalnya saat tidur, 'cahaya tubuh' akan meredup. Jika 'cahaya tubuh' ini masih aktif, otak akan mencegah tubuh untuk beristirahat. Inilah yang membuat Anda terus terjaga sehinga tubuh tidak bisa berisirahat dan tetap merasa lelah.

2.       Mendengkur
Mendengkur memang bukan salah satu tanda yang berbahaya. Tapi, bisa menjadi peringatan bahwa kondoisi pernafasan Anda mulai terganggu. Jika nafas terhambat, tidur Anda jadi tidak tenang dan sering terbangun. Malahan, dengkuran Anda bisa membuat orang lain ikut insomnia karena terganggu dengan suaranya.

3.       Ingin Tidur Siang
Jika tidur malam Anda terganggu, otomatis Anda akan mengantuk di siang hari. Sering kali di jam kerja, Anda merasa sangat ingin beranjak ke tempat tidur.  Ini juga bisa sebagai tanda bahwa semalam, Anda terkena insomnia.

4.       Sering Tak Bisa Tidur
Ini adalah tanda yang paling utama. Tapi, banyak orang mengabaikannya, bahkan tidak mau berkonsultasi ke dokter. Mereka menganggap, insomnia umum terjadi. Padahal, jika berlangsung terus menerus, akan muncul penyakit kronis yang bisa menyerang otak.

5.       Depresi
Wajar jika Anda tidak bisa tidur karena sedang banyak pikiran. Biasanya, tubuh Anda akan jadi gelisah dan menyebabkan Anda tidak bisa tidur. Jika Anda mengalami gangguan depresi, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar tidak menjadi masalah yang serius.

PENYEBAB INSOMNIA

Insomnia dapat terjadi karena disebabkan beberapa faktor, baik faktor biologis, medis, psikologis, maupun kerena faktor lingkungan.

1.       Faktor Medis dan Biologis
·         Faktor usia. Penelitian menunjukkan bahwa sesorang yang sudah berusia lanjut lebih beresiko mengalami insomnia daripada yang masih muda.
·         Hormon yang diproduksi pada wanita hamil dan menstruasi.
·         Masalah dengan jet lag (mabuk udara).
·         Kerusakan otak seperti stroke atau alzheimer.
·         Faktor genetik (bawaan lahir), meskipun sangat jarang terjadi.
·         Efek samping penggunaan obat, soda, narkoba, alkohol, atau kafein.

2.        Faktor Psikologis
·         Faktor gangguan mental seperti skizofrenia, gangguan kecemasan (anxiety disorder), atau gangguan kepribadian bipolar.
·         Beban pikiran yang terlalu banyak.
·         Faktor psikis seperti ketakutan, paranoid, stress, depresi, kecemasan, serta tekanan mental dan emosional.
·         Ketakutan akibat gangguan pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement) seperti mimpi buruk, tindihan (sleep paralysis), atau berjalan saat tidur (sleepwalking).

3.       Faktor Dari Luar
·         Jam kerja yang berubah-ubah atau tidak teratur. Sehingga tubuh akan sulit menyesuaikan diri.
·         Kelelahan fisik.
·         Bekerja pada malam hari.
·         Lingkungan yang tidak mendukung untuk tidur.
·         Pola tidur yang tidak teratur.

Penyebab insomnia akut antara lain:
·         Stres yang signifikan, seperti: kehilangan pekerjaan, adanya perubahan, kematian orang yang dicintai, perceraian, pindah rumah dan sebagainya.
·         Penyakit.
·         Ketidaknyamanan emosional atau fisik.
·         Faktor lingkungan seperti kebisingan, cahaya, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu tidur.
·         Beberapa obat-obatan dapat mengganggu tidur, seperti obat untuk mengobati flu, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma.
·         Gangguan jadwal tidur normal, misalnya: jet lag atau peralihan dari shift pagi ke shift malam.

Sedangkan penyebab insomnia kronis antara lain:
·         Depresi dan / atau kecemasan.
·         Stres kronis.
·         Nyeri atau merasa tidak nyaman di malam hari.

MENDIAGNOSIS INSOMNIA

Insomnia didiagnosa berdasarkan laporan yang diceritakan oleh pasien, tidak ada lab test atau tes darah yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa apakah seseorang menderita insomnia. Terapis atau dokter akan memeriksa catatan medis dan catatan psikiatris pasien, dan yang paling penting adalah bagaimana pasien mendeskripsikan gejala insomnianya.

MENGOBATI INSOMNIA

Insomnia akut mungkin tidak perlu pengobatan. Sedangkan insomnia ringan sering kali dapat dicegah atau disembuhkan dengan melakukan kebiasaan tidur yang baik (lihat bagian kebiasaan tidur yang baik di bagian bawah).
Jika insomnia membuat Anda sulit beraktivitas di siang hari karena mengantuk dan lelah, maka dokter Anda mungkin meresepkan obat tidur untuk waktu yang terbatas. Obat-obatan yang bereaksi dengan cepat dapat membantu Anda menghindari dampak seperti mengantuk di esok hari.
Hindari penggunaan obat tidur generik karena obat tersebut mungkin memiliki efek samping yang tidak diinginkan dan cenderung kehilangan efektivitasnya seiring berlalunya waktu.

Pengobatan yang dilakukan untuk insomnia kronis antara lain:
  • Mengobati kondisi atau masalah kesehatan yang menyebabkan insomnia.
  • Jika insomnia berlanjut, dokter mungkin menyarankan terapi perilaku. Pendekatan perilaku membantu Anda untuk mengubah perilaku yang dapat memperburuk insomnia serta mempelajari perilaku yang mendorong tidur.
  • Teknik-teknik seperti latihan relaksasi, terapi pembatasan tidur, dan rekondisi mungkin dapat berguna.

KEBIASAAN TIDUR YANG BAIK UNTUK MENGATASI INSOMNIA

Kebiasaan tidur yang baik, yang juga disebut tidur yang higiene, dapat membantu Anda memperoleh tidur malam yang baik dan mengatasi insomnia. Berikut ini beberapa tipsnya:
  • Tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun tidur pada waktu yang sama juga setiap pagi.
  • Cobalah untuk tidak tidur siang karena tidur siang dapat membuat Anda kurang mengantuk di malam hari.
  • Hindari kafein, nikotin, dan alkohol di malam hari. Kafein dan nikotin bersifat stimulan dan dapat mencegah Anda untuk tertidur. Alkohol dapat menyebabkan terbangun di malam hari dan mengganggu kualitas tidur Anda.
  • Olahraga teratur. Namun perlu diketahui agar tidak berolahraga berdekatan dengan waktu tidur karena dapat menstimulir Anda sehingga sulit untuk tertidur. Para ahli menyarankan untuk tidak berolahraga, setidaknya tiga sampai empat jam sebelum waktu tidur Anda.
  • Jangan makan makanan berat di malam hari. Lebih baik makan makanan ringan sebelum tidur karena dapat membantu Anda tertidur.
  • Buatlah kamar tidur Anda nyaman. Pastikan bahwa kamar tidur gelap, tenang, serta tidak terlalu hangat atau terlalu dingin. Jika cahaya menjadi masalah, coba gunakan masker tidur. Jika kebisingan menjadi masalah, coba gunakan penutup telinga, kipas angin, atau mesin yang menghasilkan “white noise” untuk menutupi suara bising.
  • Lakukan rutinitas yang membantu Anda bersantai sebelum tidur, seperti: mandi, membaca buku, atau mendengarkan musik.
  • Gunakan tempat tidur Anda hanya untuk tidur atau hubungan intim.
  • Jika Anda tidak dapat tertidur dan tidak mengantuk, coba lakukan sesuatu yang tidak terlalu menstimulir Anda, seperti membaca, sampai Anda mengantuk.
  • Jika Anda terjaga karena mengkhawatirkan banyak hal, maka cobalah membuat daftar apa yang harus Anda lakukan sebelum tidur. Hal ini dapat membantu Anda untuk tidak berfokus pada kekhawatiran tersebut dimalam hari.
Penyakit insomnia akan memberikan beberapa dampak kurang baik untuk beberapa hal :
1.    Dampak fisiologis : karena kebanyakan dari kasus indomnia terjadi akibat stress
2. Dampak psikologis : hal ini bisa mengganggu ingatan memori, gangguan dalam berkonsentrasi, kehilangan pada motivasi, depresi, serta hal lainnya.
3. Dampak fisik : mengalami kelelahan, nyeri sendi, hipertensi darah tinggi
4. Dampak social : kulitas hidup yang mengalami gangguan sussah untuk mendapatkan promosi dari lingkungan pekerjaan kurang bergairah dalam menikmati hubungan seksual dan keluarga
5. Kematian : orang yang tidur kurang dari 5 jam mempunyai kuantitas tidur selama 7 -8 jam dalam sehari.

Berikut video berkaitan dengan INSOMNIA:





Kelompok (2 PA 01)
  • Meriyani Safitry (16514596)
  • Nadia Azzah (17514731)
  • Sarah Melinda Sari (1A514033)
  • Syahbina Tama (1A514573)

SUMBER

Thursday, April 14, 2016

Kesehatan Mental Menurut Abraham Maslow

ABRAHAM MASLOW




Konsep Kepribadian Menurut Maslow

                Teori kepribadian Maslow dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Asumsi pertama adalah Maslow mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh pada motivasi. Yaitu motivasi terdapat pada keseluruhan seseorang, bukan hanya sebagian saja. Asumsi kedua, motivasi biasanya kompleks dan terdiri dari beberapa hal. Itu artinya, tingkah laku seseorang dapat dimotivasi oleh beberapa motivasi yang terpisah. Asumsi ketiga adalah bahwa orang-orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan. Ketika sebuah kebutuhan telah terpenuhi, biasanya kebutuhan tersebut berkurang kekuatan untuk memotivasinya dan digantikan oleh kebutuhan lain. Asumsi selanjutnya adalah bahwa semua orang di manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama. Orang-orang dari kultur dan daerah yang berbeda pun memiliki motivasi yang sama dalam menjalani hidupnya. Asumsi terakhir mengenai motivasi adalah bahwa kebutuhan-kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.

                Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dipertimbangkan Maslow diatas, ia pun membuat hierarki kebutuhan dimana kebutuhan-kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi agar kebutuhan-kebutuhan level lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini adalah kebutuhan konatif. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang dimiliki oleh semua orang tidak terkecuali, meliputi:

1.       Kebutuhan Fisiologis: Kebutuhan dasar manusia seperti air, oksigen, dan makanan.
2.       Kebutuhan akan Keamanan: Kebutuhan akan keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan yang mengancam.
3.       Kebutuhan akan Cinta dan Keberadaan: Kebutuhan untuk memiliki teman, untuk memiliki pasangan dan berkeluarga
4.       Kebutuhan akan Penghargaan: Kebutuhan akan penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai.
5.       Kebutuhan akan Aktualisasi Diri: Kebutuhan akan pemenuhan diri, sadar akan semua potensi, dan keinginan untuk menjadi se kreatif mungkin. Orang-orang yang mencapai aktualisasi diri telah menjadi orang yang seutuhnya. Orang yang mencapai aktualisasi diri dapat mempertahankan harga diri mereka bahkan ketika mereka dihina.

Kepribadian Sehat menurut Maslow

Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.

Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi telah disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.

            Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.

Perkembangan Kesehatan Mental menurut Maslow

                Menurut Maslow perkembangan mental seseorang akan berkembang secara sehat disaat seseorang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang dirumuskan dalam sebuah hierarki. Telah dijelaskan di atas bahwa bila kebutuhan yang lebih mendasar belum terpenuhi maka kita tidak akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang selanjutnya. Mental yang sehat tentu saja tercapai disaat manusia dapat secara bertahap didalam hidupnya memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Tentu saja dalam memenuhi berbagai kebutuhan tersebut kita akan mengalami perkembangan mental yang semakin matang, karena banyaknya masalah yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tesebut akan menempa mental kita untuk menjadi individu yang lebih baik. Pada akhirnya yang diharapkan adalah individu mencapai suatu aktualisasi diri, keadaan dimana seseorang tidak lagi dilanda kecemasan karena sadar betul akan potensi dan kodrat dirinya sebagai manusia. Dalam tahap tersebut juga diharapkan mental seseorang telah mencapai tahap yang paling stabil dan seimbang.

SUMBER:

Feist, Jess, & Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (buku 2) (edisi 7). Jakarta: Salemba Humanika 

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius

Basuki,Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.


ERICH FROMM






Konsep kepribadian menurut Fromm

                Asumsi dasar Fromm mengenai kepribadian individu adalah bahwa kepribadian individu hanya dapat dimengerti dengan cara memahami sejarah manusia. Hasil dari pemahaman sejarah manusia ini Fromm menemukan bahwa manusia, tidak seperti hewan, telah tercerai berai dari alamnya karena tidak memiliki insting kuat untuk beradaptasi dengan dunia luar. Sebagai gantinya, manusia memperoleh kemampuan bernalar- yang selanjutnya disebut Fromm sebagai dilema manusia. Hal ini diartikan bahwa kemampuan bernalar manusia merupaka anugerah dan juga kutukan, hal ini memaksa manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar yang selanjutya di sebut sebagai “dikotomi eksistensial”. Dikotomi dikotomi tersebut meliputi: 1. Asumsi mengenai hidup dan mati, 2. Manusia mampu membentuk konsep dan tujuan realisasi diri utuh tapi menyadari bahwa hidup terlalu singkat untuk mencapai tujuan tersebut, 3. Manusia pada akhirnya sendiri namun tidak dapat menerima pengucilan atau isolasi.

                Dengan adanya dilema-dilema tersebut, timbullah kebutuhan manusia yag tumbuh dari usaha untuk menemukan jawaban atas keberadaan mereka. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi:

1.       Keterhubungan: Tiga cara dasar manusia untuk terhubung adalah dengan 1. Kepasrahan, 2. Kekuasaan, 3. Cinta. Namun, cara yang paling produktif untuk mencapai keterhubungan adalah dengan cinta. Empat komponen cinta menurut Fromm adalah: perhatian, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan.
2.       Keunggulan: Merupakan dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan menuju alam yang penuh makna dan kebebasan. Dapat dicapai melalui pendekatan produktif yaitu melalui hal-hal kreatif atau pendekatan non produktif yaitu melalui hal-hal destruktif.
3.       Keberakaran: Kebutuhan untuk berakar dan pulang kembali ke dunia. Dapat dicapai dengan pendekatan produktif dan non produktif. Contoh pendekatan produktif adalah ketika berhenti disapih dan non produktif ketika terjadi fiksasi pada perkembangan.
4.       Kepekaan akan identitas: Kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah. Dengan cara produktif dapat dicapai dengan penyesuain diri dalam kelompok. Dengen cara non produktif dapat di capai dengan individualitas.
5.       Kerangka orientasi: Peta jalan atau orientasi untuk mencari jalannya dalam dunia. Dengan kata lain menentukan tujuan hidupnya. Dengan cara produktif dapat dicapai dengan menentukan tujuan rasional sedangkan dengan cara non produktif dengan cara menentukan tujuan irasional.

Cara –cara kita dalam meraih berbagai macam kebutuhan diatas tersebut yang kemudian dapat membentuk karakter dan selanjutnya mencerminkan kepribadian kita. Cara-cara tersebut disebu sebagai orientasi karakter.

Orientasi karakter dibagai menjadi orientasi produktif dan non produktif:

1.       Orientasi Produktif: Meliputi dimensi bekerja, mencintai, dan bernalar.
2.       Orientasi non produktif: Meraih sesuatu melalui 4 cara yaitu: Reseptif, Eksploitatif, Menimbun, dan Memasarkan.

Kepribadian yang sehat menurut Fromm

                Berdasarkan penjelasan diatas, orang yang berkepribadian sehat menurut Fromm tentu saja orang yang meraih segala sesuatu dengan berorientasi produktif. Menjadi produktif berarti menggunakan semua tenaga dan potensinya. Fromm mengartikan kata itu lebih jauh dan luas, yaitu berarti sebagai berfungsi sepenuhnya, mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami. Orang-orang yang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, denngan menjadi semua kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.

                Salah satu dimensi dari orientasi yang produktif adalah Cinta yang produktif. Digambarkan sebagai suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat di mana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka. Cinta yang produktif menyangkut empat komponen- perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan. Mencintai orang lain berarti sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka.

                Pemikiran yag produktif tidak dapat dipisahkan dari kerja yang produktif. Meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Fromm percaya bahwa seluruh penemuan dan wawasan hebat melibatkan pikiran objektif, di mana pemikir didorong oleh ketelitian, respek, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah. Manusia yang sehat melihat orang secara objektif apa adanya, bukan sebagai orang yang mereka ingin jadikan.

                Fromm percaya bahwa kepribadian yang sehat juga  bergantung pada kombinasi dari kelima orientasi non produktif yang ada. Bertahannya mereka sebagai individu yang sehat bergantung kepada kemampuan mereka untuk menerima sesuatu dari orang lain, mengambil saat sesuai, memelihara suatu hal, menukar suatu hal, dan untuk bekerja, mencintai, dan berpikir secara produktif.

Perkembangan Kesehatan Mental Menurut Fromm

Berdasarkan penjelasan mengenai kepribadian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal menurut Fromm yang turut mempengaruhi perkembangan kesehatan mental.

 Mereka yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat menentukan penggunaan komponen orientasi non produktif yang berbeda beda pada setiap kesempatan, karena pada dasarnya ke lima orientasi tersebut pasti ada dalam diri kita. Namun, perbedaan orang yang sehat secara mental dan tidak sehat adalah orang yang mentalnya tidak sehat cenderung menggunakan satu cara terus menerus untuk meraih kebutuhannya tanpa menyesuaikan dengan situasi yang ada. Dengan kata lain komponen-komponen yang disebut sebagai orientasi non produktif ini dapat dirubah menjadi produktif. 

Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah orang yang sehat secara mental harus mampu mencintai, bekerja, dan bernalar secara produktif. Sebagai tambahan, orang yang sehat secara mental memiliki kecintaan kepada hidup, atau biofilia.Mereka memikirkan pertumbuhan dan perkembangan diri mereka dan juga orang lain. Individu dengan biofilia ingin memengaruhi manusia lain melalui cinta , alasan, dan teladan-tidak dengan pemaksaan.


Begitu pentingnya cinta, nalar, dan bekerja secara produktif hingga Fromm menggambarkan orang yang tidak sehat mentalnya ditandai dengan masalah dalam tiga area, khususnya kegagalan untuk mencintai secara produktif. Fromm menyatakan bahwa orang-orang yang terganggu secara psikologis tidak mampu mencintai dan gagal mencapai kesatuan dengan yang lainnya. 


SUMBER:

Feist, Jess, & Feist, G.J. (2010). Teori kepribadian (buku 2) (edisi 7). Jakarta: Salemba Humanika 

Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius

Basuki,Heru. 2008. Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.

Kesehatan Mental Menurut Allport



GORDON ALLPORT





KONSEP KEPRIBADIAN MENURUT ALLPORT

Dalam mendefinisikan istilah, hanya sedikit psikolog yang melakukannya dengan cermat dan secara komprehensif seperti yang dilakukan Allport. Melalui analisis yang cermat tersebut Allport telah mengeluarkan 49 definisi kepribadian, hingga pada tahun 1937, ia kemudian menawarkan definisi yang ke -50 yaitu, “organisasi dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.”.  Pada tahun 1961, Allport mengubah frasa terakhirnya menjadi “yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya” karena ia menyadari bahwa frasa “penyesuaian dengan lingkungannya” hanya berarti manusia hanya sekedar beradaptasi dengan lingkungannya. Allport memilih setiap frasa dengan sangat hati-hati, istilah “organisasi yang dinamis” mengimplikasikan integrasi dari beragam aspek kepribadian. Kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Akan tetapi, organisasi ini selalu dapat berubah, sehingga digunakan “dinamis”. Sedangkan istilah “psikofisik” digunakan untuk menunjukkan pentingnya aspek psikologis maupun kepribadian dalam kepribadian. Melalui kata “karakteristik” Allport ingin mengimplikasikan ke khas an kepribadian manusia. Sedangkan kata “perilaku dan pikiran” merujuk pada apapun hal yang dilakukan oleh orang tersebut. Singkatnya, definisi Allport mengenai kepribadian memberikan gagasan bahwa manusia adalah produk dan proses; manusia mempunyai struktur yang terorganisasi, sementara pada waktu yang bersamaan, mereka memproses kemampuan untuk berubah. Kesimpulannya, kepribadian mencakup sistem fisik dan psikologis; meliputi perilaku yang terlihat dan perilaku yang tidak terlihat; serta tidak hanya merupakan sesuatu tapi juga melakukan sesuatu. 

Dengan begitu, dapat dilihat bahwa pandangan- pandangan Allport berbeda dengan Freud. Kodrat manusia yang diutarakan oleh Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung- nyanjung. Allport tidak percaya bahwa pribadi yang normal dan sehat dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar yang jauh berada di alam bawah sadar. Namun, Allport mengakui bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar tersebut mempengaruhi tingkah laku orang-orang neurotis. Sedangkan orang-orang yang sehat dibimbing oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan.

KEPRIBADIAN YANG SEHAT


Allport berdasarkan analisisnya yang panjang telah menyusun kriteria kepribadian yang matang. Namun sebelum itu, kita harus tau apa itu ‘diri’ yang sehat sebelum kita berbicara mengenai kepribadian yang sehat. Karena banyaknya kekaburan mengenai konsep diri di ranah psikologi, Allport mengambil istilah “propium” untuk mengganti kata “diri”. Kata propium ini dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propiate” dalam kata “appropriate”. Karena propium adalah kata ganti dari diri maka tentu saja ada yang disebut dengan perkembangan propium menurut Allpport yang nantinya akan berpengaruh dalam diri seseorang apakah mampu untuk mengembangkan kepribadian yang matang.

Berikut merupakan tahapan perkembangan propium:
1.       Diri “Jasmaniah”: Terjadi pada usia 15 bulan, bayi mulai bisa mengembangkan perbedaan yang kabur antara “dalam diri saya” dan “luar diri saya”
2.       Kesadaran akan “saya jasmaniah”: Bayi mulai membedakan antara jari-jarinya dan benda yang dipegang dalam jari-jarinya
3.       Identitas-diri: Anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai orang yang terpisah.
4.       Harga-diri: Timbul perasaan bangga pada anak di usia 2 tahun akan hasil belajar dan karyanya sendiri.
5.       Perluasan diri: Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta beberapa diantaranya merupakan miliknya.
6.       Gambaran diri: Hal ini menunjukkan anak telah dapat melihat dirinya dan mengungkapkan pendapat tentang dirinya.
7.       Diri sebagai pelaku rasional: Anak belajar bawa ia dapat memecahkan masalah-masalah logika dan rasional
8.       Perjuangan propium: Tahap ini dimulai saat remaja disaat sibuk-sibuknya mencari identitas diri. Segi yang sangat penting dari pencarian identitas adalah definisi tujuan hidup. Pentingnya pencarian ini adalah untuk pertama kalinya orang memperhatikan masa depan, tujuan-tujuan, dan impian-impian jangka panjang.

Suatu kegagalan atau kekecewaan hebat di salah satu tingkat perkembangan propium akan mempengaruhi tingkatan berikutnya.  Selanjutnya, bila perkembangan berjalan lancar, intensi-intensi, aspirasi-aspirasi, dan harapan-harapan orang itu di masa remaja dan seterusnya mendorong ke arah kepribadian yang matang. Berikut merupakan criteria kepribadian yang matang menurut Allport:
 
1.       Perluasan perasaan diri: Pribadi yang matang mencari informasi dan menidentifikasikan diri dengan dunia luar. Mereka tidak terpusat dengan dunia sendiri dan mampu terlibat dengan urusan yang tidak terpusat pada diri mereka. Singkatnya, mereka memiliki minat tinggi terhadap kehidupan sosial.
2.       Hubungan yang hangat dengan orang lain: Manusia yang sehat secara psikologis memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, serta menyadari bahwa kebutuhan, keinginan, dan harapan orang lain merupakan hal yang tidak sepenuhnya asing dengan milik mereka sendiri. Mereka memiliki kapasitas untuk mencintai orang lain dalam cara-cara yang intim dan sewajarnya serta rasa simpatik dengan orang lain. Sikap seksual orang yang sehat tidak memaksa orang lain untuk pemuasan diri mereka.
3.       Keamanan emosional dan penerimaan diri: Pribadi yang matang dapat menerima dirinya sendiri dan memiliki apa yang disebut Allport keseimbangan emosional. Mereka tidak berkutat dan frustasi dan hal-hal kecil, dan menganggap ketidaknyamanan sebagai bagian dari hidup.
4.       Insight dan Humor: Pribadi yang matang tidak mempunyai kebutuhan untuk emngatribusikan kesalahannya pada orang lain. Selera humor mereka tidak kasar dan tidak menyangku seksualitas. Allport yakin bahwa insight dan humor sangat berhubungan, serta mungkin merupakan aspek-aspek dari hal yang sama, yaitu pemahaman diri sendiri. Pribadi yang sehat lebih objektif dalam melihat diri sendiri dan tidak perlu menggunakan topeng dalam kehidupannya.
5.       Filosofi Kehidupan yang integral: Manusia yang sehat memiliki tujuan hidup yang jelas. Orang yang memiliki tujuan hidup sebagai batu sendi kehidupan mereka akan memberikan kontinuitas pada kepribadian mereka. Memiliki nilai-nilai dan tujuan yang kuat membedakan orang dengan pribadi sehat dan neurotis. Orang yang neurotis tidak memiliki nilai-nilai atau hanya memiliki nilai-nilai yang terpecah belah dan bersifat sementara.

PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL


                Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan kesehatan mental yang baik tentu saja merupakan orang dengan kepribadian yang sehat. Karena, disaat kita memiliki kepribadian yang sehat, hal itu akan menentukan perilaku dan tindakan kita yang juga mencakup keadaan mental kita. Kepribadian yang baik dapat terjadi pada individu yang melalui perkembangan propium dengan lancar sesuai tahapannya sehingga harapan-harapan, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi yang telah di dapat dari perkembangan propium tersebut dapat mendorong individu untuk mencapai kepribadian yang sehat, yang tentu saja mencakup kondisi mental yang sehat pula. Dengan adanya tahapan perkembangan propium tersebut, Allport membuktikan bahwa pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak sangat penting untuk perkembangan mental dan kepribadian yang sehat. 

Namun demikian, Allport berasumsi bahwa hanya pada orang neurotis terdapat hubungan yang masih bersinambung kepada masa kanak-kanak. Sebaliknya, pada orang dengan kepribadian yang sehat lebih berfokus pada masa sekarang dan masa depan. Hal ini juga dapat menggambarkan bagaimana kesehatan mental terdapat pada orang yang berkepribadian sehat pula karena orang yang sehat secara mental tentu lebih berfokus pada antisipasi, ide-ide, dan juang. Mereka memiliki tujuan dari pada tinggal pada peristiwa-peristiwa masa lampau sehingga tidak mampu melanjutkan hidupnya kembali.
Allport juga menekankan bahwa seseorang mencapai kesehatan mental dan psikologis ketika ia dapat mengarahkan dirinya kepada orang lain dan sama sekali tidak terpusat pada diri sendiri.  Mereka yag kepribadiannya sehat juga mampu bersimpati dan menjalin hubungan hangat dengan orang lain, tidak hanya berlaku pasif dengan orang-orang dan apa yang ada di sekelilingnya. 


Dengan demikian, perkembangan mental yang sehat menurut Allport adalah yang memenuhi perkembangan propium dengan lancar, yang selanjutnya akan dapat menentukan tujuan hidupnya dan mampu mengarahkan dirinya dan menjalin hubungan yang positif dengan orang-orang lain.



SUMBER:

Feist, Jess, & Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (buku 2) (edisi 7). Jakarta: Salemba Humanika 

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa :
Yustinus. Yogya : Kanisius


Basuki,Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.