Thursday, April 14, 2016

Kesehatan Mental Menurut Abraham Maslow

ABRAHAM MASLOW




Konsep Kepribadian Menurut Maslow

                Teori kepribadian Maslow dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Asumsi pertama adalah Maslow mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh pada motivasi. Yaitu motivasi terdapat pada keseluruhan seseorang, bukan hanya sebagian saja. Asumsi kedua, motivasi biasanya kompleks dan terdiri dari beberapa hal. Itu artinya, tingkah laku seseorang dapat dimotivasi oleh beberapa motivasi yang terpisah. Asumsi ketiga adalah bahwa orang-orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan. Ketika sebuah kebutuhan telah terpenuhi, biasanya kebutuhan tersebut berkurang kekuatan untuk memotivasinya dan digantikan oleh kebutuhan lain. Asumsi selanjutnya adalah bahwa semua orang di manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama. Orang-orang dari kultur dan daerah yang berbeda pun memiliki motivasi yang sama dalam menjalani hidupnya. Asumsi terakhir mengenai motivasi adalah bahwa kebutuhan-kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.

                Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dipertimbangkan Maslow diatas, ia pun membuat hierarki kebutuhan dimana kebutuhan-kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi agar kebutuhan-kebutuhan level lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini adalah kebutuhan konatif. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang dimiliki oleh semua orang tidak terkecuali, meliputi:

1.       Kebutuhan Fisiologis: Kebutuhan dasar manusia seperti air, oksigen, dan makanan.
2.       Kebutuhan akan Keamanan: Kebutuhan akan keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan yang mengancam.
3.       Kebutuhan akan Cinta dan Keberadaan: Kebutuhan untuk memiliki teman, untuk memiliki pasangan dan berkeluarga
4.       Kebutuhan akan Penghargaan: Kebutuhan akan penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai.
5.       Kebutuhan akan Aktualisasi Diri: Kebutuhan akan pemenuhan diri, sadar akan semua potensi, dan keinginan untuk menjadi se kreatif mungkin. Orang-orang yang mencapai aktualisasi diri telah menjadi orang yang seutuhnya. Orang yang mencapai aktualisasi diri dapat mempertahankan harga diri mereka bahkan ketika mereka dihina.

Kepribadian Sehat menurut Maslow

Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.

Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi telah disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.

            Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.

Perkembangan Kesehatan Mental menurut Maslow

                Menurut Maslow perkembangan mental seseorang akan berkembang secara sehat disaat seseorang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang dirumuskan dalam sebuah hierarki. Telah dijelaskan di atas bahwa bila kebutuhan yang lebih mendasar belum terpenuhi maka kita tidak akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang selanjutnya. Mental yang sehat tentu saja tercapai disaat manusia dapat secara bertahap didalam hidupnya memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Tentu saja dalam memenuhi berbagai kebutuhan tersebut kita akan mengalami perkembangan mental yang semakin matang, karena banyaknya masalah yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tesebut akan menempa mental kita untuk menjadi individu yang lebih baik. Pada akhirnya yang diharapkan adalah individu mencapai suatu aktualisasi diri, keadaan dimana seseorang tidak lagi dilanda kecemasan karena sadar betul akan potensi dan kodrat dirinya sebagai manusia. Dalam tahap tersebut juga diharapkan mental seseorang telah mencapai tahap yang paling stabil dan seimbang.

SUMBER:

Feist, Jess, & Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (buku 2) (edisi 7). Jakarta: Salemba Humanika 

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius

Basuki,Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.


No comments:

Post a Comment