Saturday, July 15, 2017

TEKNIK TERAPI ASOSIASI BEBAS


Teknik Asosiasi Bebas merupakan teknik terapi yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang dikenal sebagai bapak Psikoanalisa. Sebelum adanya teknik ini, teknik psikoterapi yang sangat populer adalah hipnotis. Dalam proses hipnotis, klien yang dibawah pengaruh hipnotis akan membawa ingatan tidak sadarnya ke alam sadar. Hal ini akan menjadi berbahaya ketika setelah proses selesai terapis tidak mampu untuk mengembalikan kembali ingatan tidak sadar tersebut ke alam tidak sadar. Hal inilah yang mendorong Sigmund Freud untuk menciptakan teknik terapi baru tanpa mengungkap ingatan-ingatan yang sudah direpresi oleh klien ke alam tidak sadar dengan susah payah. Dengan demikian, Sigmund Freud menciptakan teknik terapi asosiasi bebas. 

Dalam teknik terapi ini, pasien diminta untuk mengutarakan apapun yang muncul dalam benaknya, tanpa memandang dan berpikir terlebih dahulu apakah pikiran tersebut ada atau tidak ada hubungannya satu sama lain ataupun menimbulkan rasa jijik. Tujuan asosiasi bebas adalah untuk sampai ke alam tidak sadar dengan cara mulai dari ide yang disadari saat ini, menelusurinya melalui serangkaian asosiasi, dan mengikuti kemana ide ini pergi. Proses ini tidak mudah dilakukan dan tidak sedikit yang gagal dalam menjalani proses ini. Biasanya, proses ini dilakukan dengan klien berbaring di sofa sedangkan terapis duduk sejajar dengan posisi kepala klien, sehingga klien dan terapis tidak bertatap muka. Hal ini agar klien lebih relax dan bebas dalam menceritakan masalahnya. Posisi ini juga membantu terapis karena asosiasi bebas dapat dilakukan dalam waktu yang sangat lama, dengan posisi ini mata terapis tidak akan lelah terus menerus menatap ke arah klien.

Sumber: Feist & Feist. (2008). Theory of Personality. New York: Mc GrawHill Education

No comments:

Post a Comment