Teknik Asosiasi Bebas merupakan teknik terapi
yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang dikenal sebagai bapak Psikoanalisa.
Sebelum adanya teknik ini, teknik psikoterapi yang sangat populer adalah
hipnotis. Dalam proses hipnotis, klien yang dibawah pengaruh hipnotis akan
membawa ingatan tidak sadarnya ke alam sadar. Hal ini akan menjadi berbahaya
ketika setelah proses selesai terapis tidak mampu untuk mengembalikan kembali
ingatan tidak sadar tersebut ke alam tidak sadar. Hal inilah yang mendorong Sigmund
Freud untuk menciptakan teknik terapi baru tanpa mengungkap ingatan-ingatan
yang sudah direpresi oleh klien ke alam tidak sadar dengan susah payah. Dengan
demikian, Sigmund Freud menciptakan teknik terapi asosiasi bebas.
Dalam teknik terapi ini, pasien diminta
untuk mengutarakan apapun yang muncul dalam benaknya, tanpa memandang dan
berpikir terlebih dahulu apakah pikiran tersebut ada atau tidak ada hubungannya
satu sama lain ataupun menimbulkan rasa jijik. Tujuan asosiasi bebas adalah
untuk sampai ke alam tidak sadar dengan cara mulai dari ide yang disadari saat
ini, menelusurinya melalui serangkaian asosiasi, dan mengikuti kemana ide ini
pergi. Proses ini tidak mudah dilakukan dan tidak sedikit yang gagal dalam
menjalani proses ini. Biasanya, proses ini dilakukan dengan klien berbaring di
sofa sedangkan terapis duduk sejajar dengan posisi kepala klien, sehingga klien
dan terapis tidak bertatap muka. Hal ini agar klien lebih relax dan
bebas dalam menceritakan masalahnya. Posisi ini juga membantu terapis karena
asosiasi bebas dapat dilakukan dalam waktu yang sangat lama, dengan posisi ini mata
terapis tidak akan lelah terus menerus menatap ke arah klien.
Sumber: Feist & Feist. (2008). Theory of Personality. New York: Mc
GrawHill Education
No comments:
Post a Comment