APA ITU GANGGUAN TIDUR (SLEEP DISORDER)?
Tidur dapat dibagi menjadi dua tipe/fase, yaitu tidur REM
dan non-REM (NREM). Dalam tidur yang normal, kedua fase tersebut selalu
berulang-ulang dalam tidur, dengan panjang waktu sekitar 90 menit
masing-masingnya. NREM memiliki 4 fase, dimana fase empat merupakan fase tidur
paling dalam/lelap. Fase REM merupakan fase paling dalam, dan sering disebut
dengan fase mimpi.
Namun ketika siklus itu terganggu, atau ketika seseorang
tidak mengalami siklus REM dan NREM secara normal, tubuh akan mengalami
berbagai efek buruk seperti merasa lelah, menurunnya kemampuan untuk
berkonsentrasi, metabolisme tubuh terganggu, dan lain sebagainya.
APA
ITU INSOMNIA?
Insomnia
adalah masalah kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk tetap tidur, kualitas
tidur yang buruk, atau kombinasi dari gejala-gejala tersebut. Insomnia
merupakan pola yang panjang dari masalah tidur, bukan hanya masalah satu atau
dua hari. Insomnia juga tidak hanya mempengaruhi diri kita di waktu malam,
tetapi juga di waktu siang. Kita dapat mengalami ngantuk berat di waktu siang,
kesulitan untuk tetap terjaga selama bekerja, masalah konsentrasi dalam
bekerja, merasa ingin marah dan mood mudah berubah, serta kecemasan berlebihan
di waktu siang.
WHO
SUFFERS FROM INSOMNIA AND WHEN IS IT TO SEEK HELP?
Lebih
sering terjadi pada wanita, anak-anak dan orang dewasa juga mengalami. Hampir
semua orang pernah mengalami insomnia seperti saat kita belajar hingga larut
malam untuk ujian, atau saat ada interview penting keesokan harinya. Seseorang
dapat menderita insomnia akut, dan dapat menjadi kronis jika gejala terus
muncul selama 3 bulan dan terjadi tiga kali atau lebih dari seminggu, maka akan
dikategorikan sebagai gangguan tidur.
JENIS-JENIS INSOMNIA
Ada tiga jenis gangguan insomnia,
yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam
(sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang
diinginkan (early awakening insomnia).
Dalam perkembanganya insomnia memiliki beberapa
jenis berikut uraianya :
1.
Insomnia Temporer (Transient
Insomnia)
Insomnia temporer (transient insomnia). Insomnia ini hanya terjadi sekali waktu saja atau bahkan jarang terjadi dan sekalipun terjadi biasanya hanya berlangsung singkat. Biasanya durasinya adalah beberapa hari paling lama satu minggu.
Insomnia temporer (transient insomnia). Insomnia ini hanya terjadi sekali waktu saja atau bahkan jarang terjadi dan sekalipun terjadi biasanya hanya berlangsung singkat. Biasanya durasinya adalah beberapa hari paling lama satu minggu.
2.
Insomnia Akut (Acute
Insomnia)
Insomnia akut (acute insomnia), insomnia ini memiliki durasi yang berbeda dari yang pertama tadi dan paling lama kurang lebih satu bulan. insomnia jenis ini terjadi karena masalah lingkungan yang kurang nyaman untuk tidur, masalah pikiran yang terjadi kepada penderitanya seperti putus cinta atau karena pekerjaanya.
Insomnia akut (acute insomnia), insomnia ini memiliki durasi yang berbeda dari yang pertama tadi dan paling lama kurang lebih satu bulan. insomnia jenis ini terjadi karena masalah lingkungan yang kurang nyaman untuk tidur, masalah pikiran yang terjadi kepada penderitanya seperti putus cinta atau karena pekerjaanya.
3.
Insomnia Kronis (Chronic
Insomnia)
Insomnia kronis (chronic insomnia) ini adalah jenis insomnia yang paling parah dari kedua insomnia di atas. Insomnia kronis ini terjadi karena faktor kebiasaan jadi hati-hati bagi anda yang selama ini tidurnya bermasalah segera atasi dengan pergi ke dokter.
Insomnia kronis (chronic insomnia) ini adalah jenis insomnia yang paling parah dari kedua insomnia di atas. Insomnia kronis ini terjadi karena faktor kebiasaan jadi hati-hati bagi anda yang selama ini tidurnya bermasalah segera atasi dengan pergi ke dokter.
Bukan hanya karena kebiasaan tapi bisa juga
karena keturunan yang turun temurun di warisi oleh kakek nenek moyang si
penderita. dari ketiga jenis insomnia di atas tentu tidak ada yang baik untuk
kesehatan. Karena jika di biarkan akan menimbulkan berbagai masalah yang serius
seperti penyakit jantung, hipertensi dan penyakit serius lainya.
INSOMNIA
AKUT VS INSOMNIA KRONIS
Berapa
lama berlangsung dan seberapa sering terjadi insomnia bisa bervariasi. Insomnia
dapat berlangsung dalam jangka pendek (insomnia akut) atau dapat juga bertahan
lama (insomnia kronis). Insomnia juga dapat hilang dan muncul kembali.
Insomnia akut dapat berlangsung selama satu malam sampai beberapa minggu.
Sedangkan insomnia kronis berlangsung setidaknya tiga malam seminggu selama
satu bulan atau lebih.
GEJALA-GEJALA
INSOMNIA
Secara umum, penyakit insomnia ditandai
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Tangan berkeringat
- Kembung dan nyeri pada perut
- Cepat marah
- Kelelahan yang berlebihan
- Sulit mengingat, konsentrasi, atau membuat keputusan
- Perubahan waktu dan pola tidur
- Sakit kepala, nyeri leher, dan pegal pada punggung
- Napas tersengal-sengal dan detak jantung tidak stabil
Selain itu insomnia juga dapat ditandai
oleh hal berikut :
1.
Masih
Merasa Lelah
Anda sudah tidur 8 jam, tapi ketika bangun badan tetap lelah? Ini salah satu tanda Anda terkena insomnia. Padahal, normalnya saat tidur, 'cahaya tubuh' akan meredup. Jika 'cahaya tubuh' ini masih aktif, otak akan mencegah tubuh untuk beristirahat. Inilah yang membuat Anda terus terjaga sehinga tubuh tidak bisa berisirahat dan tetap merasa lelah.
Anda sudah tidur 8 jam, tapi ketika bangun badan tetap lelah? Ini salah satu tanda Anda terkena insomnia. Padahal, normalnya saat tidur, 'cahaya tubuh' akan meredup. Jika 'cahaya tubuh' ini masih aktif, otak akan mencegah tubuh untuk beristirahat. Inilah yang membuat Anda terus terjaga sehinga tubuh tidak bisa berisirahat dan tetap merasa lelah.
2.
Mendengkur
Mendengkur memang bukan salah satu tanda yang berbahaya. Tapi, bisa menjadi peringatan bahwa kondoisi pernafasan Anda mulai terganggu. Jika nafas terhambat, tidur Anda jadi tidak tenang dan sering terbangun. Malahan, dengkuran Anda bisa membuat orang lain ikut insomnia karena terganggu dengan suaranya.
Mendengkur memang bukan salah satu tanda yang berbahaya. Tapi, bisa menjadi peringatan bahwa kondoisi pernafasan Anda mulai terganggu. Jika nafas terhambat, tidur Anda jadi tidak tenang dan sering terbangun. Malahan, dengkuran Anda bisa membuat orang lain ikut insomnia karena terganggu dengan suaranya.
3.
Ingin
Tidur Siang
Jika tidur malam Anda terganggu, otomatis Anda akan mengantuk di siang hari. Sering kali di jam kerja, Anda merasa sangat ingin beranjak ke tempat tidur. Ini juga bisa sebagai tanda bahwa semalam, Anda terkena insomnia.
Jika tidur malam Anda terganggu, otomatis Anda akan mengantuk di siang hari. Sering kali di jam kerja, Anda merasa sangat ingin beranjak ke tempat tidur. Ini juga bisa sebagai tanda bahwa semalam, Anda terkena insomnia.
4.
Sering
Tak Bisa Tidur
Ini adalah tanda yang paling utama. Tapi, banyak orang mengabaikannya, bahkan tidak mau berkonsultasi ke dokter. Mereka menganggap, insomnia umum terjadi. Padahal, jika berlangsung terus menerus, akan muncul penyakit kronis yang bisa menyerang otak.
Ini adalah tanda yang paling utama. Tapi, banyak orang mengabaikannya, bahkan tidak mau berkonsultasi ke dokter. Mereka menganggap, insomnia umum terjadi. Padahal, jika berlangsung terus menerus, akan muncul penyakit kronis yang bisa menyerang otak.
5.
Depresi
Wajar jika Anda tidak bisa tidur karena sedang banyak pikiran. Biasanya, tubuh Anda akan jadi gelisah dan menyebabkan Anda tidak bisa tidur. Jika Anda mengalami gangguan depresi, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar tidak menjadi masalah yang serius.
Wajar jika Anda tidak bisa tidur karena sedang banyak pikiran. Biasanya, tubuh Anda akan jadi gelisah dan menyebabkan Anda tidak bisa tidur. Jika Anda mengalami gangguan depresi, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar tidak menjadi masalah yang serius.
PENYEBAB
INSOMNIA
Insomnia dapat terjadi karena
disebabkan beberapa faktor, baik faktor biologis, medis, psikologis, maupun
kerena faktor lingkungan.
1.
Faktor Medis dan
Biologis
·
Faktor usia.
Penelitian menunjukkan bahwa sesorang yang sudah berusia lanjut lebih beresiko
mengalami insomnia daripada yang masih muda.
·
Hormon yang
diproduksi pada wanita hamil dan menstruasi.
·
Masalah dengan jet
lag (mabuk udara).
·
Kerusakan otak
seperti stroke atau alzheimer.
·
Faktor genetik
(bawaan lahir), meskipun sangat jarang terjadi.
·
Efek samping
penggunaan obat, soda, narkoba, alkohol, atau kafein.
2.
Faktor Psikologis
·
Faktor gangguan
mental seperti skizofrenia, gangguan kecemasan (anxiety disorder), atau
gangguan kepribadian bipolar.
·
Beban pikiran yang
terlalu banyak.
·
Faktor psikis seperti
ketakutan, paranoid, stress, depresi, kecemasan, serta tekanan mental dan
emosional.
·
Ketakutan akibat
gangguan pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement) seperti mimpi
buruk, tindihan (sleep paralysis), atau berjalan saat tidur (sleepwalking).
3.
Faktor Dari Luar
·
Jam kerja yang
berubah-ubah atau tidak teratur. Sehingga tubuh akan sulit menyesuaikan diri.
·
Kelelahan fisik.
·
Bekerja pada malam
hari.
·
Lingkungan yang tidak
mendukung untuk tidur.
·
Pola tidur yang tidak
teratur.
Penyebab
insomnia
akut antara lain:
·
Stres yang signifikan, seperti:
kehilangan pekerjaan, adanya perubahan, kematian orang yang dicintai,
perceraian, pindah rumah dan sebagainya.
·
Penyakit.
·
Ketidaknyamanan emosional atau
fisik.
·
Faktor lingkungan seperti
kebisingan, cahaya, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu
tidur.
·
Beberapa obat-obatan dapat
mengganggu tidur, seperti obat untuk mengobati flu, alergi, depresi, tekanan
darah tinggi, dan asma.
·
Gangguan jadwal tidur normal,
misalnya: jet lag atau peralihan dari shift pagi ke shift malam.
Sedangkan
penyebab insomnia
kronis antara lain:
·
Depresi dan / atau kecemasan.
·
Stres kronis.
·
Nyeri atau merasa tidak nyaman
di malam hari.
MENDIAGNOSIS
INSOMNIA
Insomnia
didiagnosa berdasarkan laporan yang diceritakan oleh pasien, tidak ada lab test
atau tes darah yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa apakah seseorang
menderita insomnia. Terapis atau dokter akan memeriksa catatan medis dan
catatan psikiatris pasien, dan yang paling penting adalah bagaimana pasien
mendeskripsikan gejala insomnianya.
MENGOBATI
INSOMNIA
Insomnia
akut mungkin tidak perlu pengobatan. Sedangkan insomnia ringan sering kali
dapat dicegah atau disembuhkan dengan melakukan kebiasaan tidur yang baik
(lihat bagian kebiasaan tidur yang baik di bagian bawah).
Jika
insomnia membuat Anda sulit beraktivitas di siang hari karena mengantuk dan
lelah, maka dokter Anda mungkin meresepkan obat tidur untuk waktu yang
terbatas. Obat-obatan yang bereaksi dengan cepat dapat membantu Anda
menghindari dampak seperti mengantuk di esok hari.
Hindari
penggunaan obat tidur generik karena obat tersebut mungkin memiliki efek
samping yang tidak diinginkan dan cenderung kehilangan efektivitasnya seiring
berlalunya waktu.
Pengobatan
yang dilakukan untuk insomnia kronis antara lain:
- Mengobati
kondisi atau masalah kesehatan yang menyebabkan insomnia.
- Jika
insomnia berlanjut, dokter mungkin menyarankan terapi perilaku. Pendekatan
perilaku membantu Anda untuk mengubah perilaku yang dapat memperburuk
insomnia serta mempelajari perilaku yang mendorong tidur.
- Teknik-teknik
seperti latihan relaksasi, terapi pembatasan tidur, dan rekondisi mungkin
dapat berguna.
KEBIASAAN
TIDUR YANG BAIK UNTUK MENGATASI INSOMNIA
Kebiasaan
tidur yang baik, yang juga disebut tidur yang higiene, dapat membantu Anda memperoleh
tidur malam yang baik dan mengatasi insomnia. Berikut ini beberapa tipsnya:
- Tidur pada
waktu yang sama setiap malam dan bangun tidur pada waktu yang sama juga
setiap pagi.
- Cobalah
untuk tidak tidur siang karena tidur siang dapat membuat Anda kurang
mengantuk di malam hari.
- Hindari
kafein, nikotin, dan alkohol di malam hari. Kafein dan nikotin bersifat
stimulan dan dapat mencegah Anda untuk tertidur. Alkohol dapat menyebabkan
terbangun di malam hari dan mengganggu kualitas tidur Anda.
- Olahraga
teratur. Namun perlu diketahui agar tidak berolahraga berdekatan dengan
waktu tidur karena dapat menstimulir Anda sehingga sulit untuk tertidur.
Para ahli menyarankan untuk tidak berolahraga, setidaknya tiga sampai
empat jam sebelum waktu tidur Anda.
- Jangan makan
makanan berat di malam hari. Lebih baik makan makanan ringan sebelum tidur
karena dapat membantu Anda tertidur.
- Buatlah
kamar tidur Anda nyaman. Pastikan bahwa kamar tidur gelap, tenang, serta
tidak terlalu hangat atau terlalu dingin. Jika cahaya menjadi masalah,
coba gunakan masker tidur. Jika kebisingan menjadi masalah, coba gunakan
penutup telinga, kipas angin, atau mesin yang menghasilkan “white noise”
untuk menutupi suara bising.
- Lakukan
rutinitas yang membantu Anda bersantai sebelum tidur, seperti: mandi,
membaca buku, atau mendengarkan musik.
- Gunakan
tempat tidur Anda hanya untuk tidur atau hubungan intim.
- Jika Anda
tidak dapat tertidur dan tidak mengantuk, coba lakukan sesuatu yang tidak
terlalu menstimulir Anda, seperti membaca, sampai Anda mengantuk.
- Jika Anda
terjaga karena mengkhawatirkan banyak hal, maka cobalah membuat daftar apa
yang harus Anda lakukan sebelum tidur. Hal ini dapat membantu Anda untuk
tidak berfokus pada kekhawatiran tersebut dimalam hari.
Penyakit
insomnia akan memberikan beberapa dampak kurang baik untuk beberapa hal :
1. Dampak fisiologis : karena
kebanyakan dari kasus indomnia terjadi akibat stress
2. Dampak psikologis : hal ini
bisa mengganggu ingatan memori, gangguan dalam berkonsentrasi, kehilangan pada
motivasi, depresi, serta hal lainnya.
3. Dampak fisik : mengalami
kelelahan, nyeri sendi, hipertensi darah tinggi
4. Dampak social : kulitas hidup
yang mengalami gangguan sussah untuk mendapatkan promosi dari lingkungan
pekerjaan kurang bergairah dalam menikmati hubungan seksual dan keluarga
5. Kematian : orang yang tidur
kurang dari 5 jam mempunyai kuantitas tidur selama 7 -8 jam dalam sehari.
Berikut video berkaitan dengan INSOMNIA:
Kelompok (2 PA 01)
- Meriyani Safitry (16514596)
- Nadia Azzah (17514731)
- Sarah Melinda Sari (1A514033)
- Syahbina Tama (1A514573)